Ngaji. Sering dong mendengar istilah ini. Kata ini konotasinya erat dengan merapalkan tulisan Al-Quran yang menggunakan bahasa arab. Karena saya tinggal dan dibesarkan di Indonesia serta tidak bisa berbahasa arab, tulisan Al-Quran terkesan arcane sekali!
Di Indonesia memang sih bahasa arab sudah melebur ke dalam keseharian. Penggunaan kata “assalamualaikum”, “bismillah”, “astaghfirullah” kerap diucapkan dan berbaur dengan bahasa sehari-hari, tapi jarang juga yang hanya mengucapkan tanpa tahu artinya. “Arcane” bukan?

Ngaji atau Tilawah?
Saya tumbuh besar di keluarga muslim. Saat saya masih SD, saya dan kakak saya melaksanakan rutinitas mingguan untuk ngaji bersama seorang guru. Beliau mengajarkan kami untuk membaca tulisan arab secara sistematis. Mulai dari cara membaca huruf per huruf, hingga membaca kalimat-kalimat yang panjang. Walaupun saya “bisa” membaca tulisan arab dari beberapa dekade yang lalu, tapi saya sendiri belum bisa “membaca” dan paham isinya layaknya membaca artikel atau koran. Ya.. soalnya saya belum bisa bahasa arab! Jadi, apakah yang saya lakukan selama ini disebut dengan membaca?
Naah, yang saya lakukan tadi disebut dengan tilawah (bahasa arabnya: تِلَاوَة) . Dalam konteks ini, tilawah artinya membaca dengan standarisasi dan aturan baku. Kenapa ada ilmu tilawah? Di negeri Arab sendiri ada banyak suku-suku dan masing-masing suku memiliki dialek yang berbeda. Ya kurang lebih kayak orang Jogja dan orang Bandung pasti cara ngomongnya beda. “Medog” dan penekanan huruf yang diucapkan pasti berbeda. Oleh karena itu untuk menstandarisasi pengucapan Al-Quran maka muncullah ilmu tilawah ini.
“Tapi kan kalau di Indonesia disebutnya ngaji, Gir?”
He’euh. Disebutnya ngaji. Padahal kalau kita lihat “ngaji” itu berasal dari kata “kaji” atau “mengkaji”, yaitu penyelidikan tentang sesuatu. Kalau misalnya sekedar membaca tapi tidak belajar kontennya atau tidak menyelidiki isinya, berarti masih “kurang” dong ya ngajinya. Gimana dong cara kita bisa ngaji Quran? Kan nggak bisa bahasa arab?

Arti
Memahami Al-Quran nggak harus masuk ke perguruan tinggi dulu. Layaknya nonton film dengan bahasa asing atau anime, yang kita cari pertama ya subtitle-nya kan ya. Sama halnya dengan Quran. Saya sendiri walaupun belum bisa berbahasa arab, langkah pertama yang saya lakukan ya nyari orang yang bisa bahasa arab! Kalau nggak bisa ketemu orangnya, ya kita cari saja terjemahannya!
Sekarang banyak banget aplikasi yang mempermudah buat nyari arti Quran. Website yang paling saya suka buka adalah quran.com. Di sana kita bisa mencari arti arab ke beragam bahasa.
Tapi yah, kadang terjemahan dalam bahasa Indonesia terkesan baku banget dan susah untuk dipahami. Naah, untuk menanggulangi hal ini saya tinggal lihat saja terjemahan dalam bahasa inggrisnya. Membantu banget loh! Kita juga bisa lihat artinya secara kata per kata. Asyik banget buat yang ingin tahu lebih detil.
Cobain Kuy
Yuk kita coba. Ini ada contoh menarik nih. Kita mulai dengan pertanyaan “Yang gimana sih orang sabar itu?”.
Setelah searching tentang “sabar”, ketemu deh surah Al-Baqarah:155. Di ayat ini disampaikan kita akan diuji akan ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Tapi kemudian malah sampaikanlah kabar gembira kepada orang sabar. Wuah, aneh ya diberi ujian tapi kok malah diberikan kabar gembira? Emang yang gimana itu orang sabar? Yuk lanjut

Kalau dilihat di ayat 156 nya, yaitu orang yang kalau ditimpa musibah berkata “kami adalah punya Tuhan dan akan kembali ke Tuhan”. Berarti orang yang sabar adalah orang yang nggak egois dan ingat mati! Kalau dibaca penjelasan dari penerjemah yang berbeda-beda pun maksudnya demikian. Lebih gampang dimengerti kan ya?

Takut Salah
Namanya manusia pasti tidak bisa sempurna. Ih kalimatnya klise banget ya hehe, tapi bener deh. Saya punya pengalaman dulu belajar Biola sendiri, nonton di YouTube cara mainnya, dan bisa main do-re-mi. Setelah itu saya nyobain belajar ke orang yang sudah ahli, dan ternyata teknik saya ada yang salah dan dibenarkan. Tapi apakah permainan saya selama ini salah? Nggak juga. Lagunya bisa terdengar sebagai sebuah lagu kok, hanya teknik bermainnya yang salah. Ketika saya berguru dan sudah punya dasar permainan, guru saya juga tinggal mengarahkan dengan lebih mudah karena muridnya sudah punya usaha untuk memahami sebelumnya. Sama juga dengan kita belajar Quran. Jangan takut salah dulu! Takutlah nggak belajar! Pelajari dulu semampunya. Cari dari buku atau sumber lain yang banyak. Kalau ada kebingungan, baru deh bisa sambil tanya ke guru.
Gak ada salahnya nyobain belajar Al-Quran lagi. Gak ada yang harus ditakutin atau dimaluin. Lagian sebagai sebuah pedoman yang diturunkan sejak ribuan tahun yang lalu harusnya bisa dijadikan sebagai referensi dong buat ngapa-ngapain. Lagu dan film aja bisa jadi motivasi hidup, masa sejarah, kisah, dan tuntunan yang sudah bertahan ribuan tahun tidak semenarik itu sih, ya gak ya gak.
Kalau misalnya mau diskusi juga bisa kok sambil toel-toel saya di Discord Kabur Sejenak biar bisa sama-sama belajar, hehehe. Ditunggu ya join di Discordnya!