Subway, jaringan ritel roti isi ala amerika, kini hadir juga akhirnya di Bandung. Di awal-awal ritel ini dibuka antriannya super panjang, bahkan harus reservasi dulu. Hih, males deh pokoknya. Karena hypenya sekarang sudah mereda, dan juga ada beberapa gerai berbeda, saya berkesempatan untuk bertandang sekedar mencicipi seperti apa sih roti-tangkap-isian-daging yang super heboh ini.

Buah Batu
Gerai yang saya kunjungi adalah Subway Buah Batu. Berada di jalan buah batu nomor 170, posisinya dekat sekali dengan rumah saya. Exteriornya yang berwarna hijau mentereng mudah untuk ditemui. Tempat parkirannya memang agak kecil, tapi saya bersama istri datang ke sana menggunakan sepeda motor, jadinya masih nyaman.
Beli Roti Ala Warteg
Kami datang saat jam makan siang. Antriannya cukup pendek lho! Karena proses pemesanan langsung dilayani seperti sistem prasmanan oleh pegawai Subway, jadi antrian yang ada langsung jadi setelah pelanggan selesai keluar barisan. Pelanggan tinggal memesan menu yang ingin dimakan, pilih roti yang diinginkan, isian, bayar, makan, pulang deh. Hampir mirip dengan warteg. Bedanya warteg dibayar di akhir, Subway bayarnya di awal.

Ada beragam jenis roti yang ditawarkan. Italian White, Parmesan Oregano, Wheat, dan Honey Oat. Ukuran roti yang ingin kamu santap juga bisa disesuaikan. Jika ingin memilih porsi yang besar kamu bisa memesan foot long (30.48 cm), sedangkan jika ingin setengah porsi kamu bisa memesan yang six inch (15.24 cm). Saya dan istri memesan yang six inch saja, selain karena ajaran islam tidak boleh makan terlalu kenyang, tentu saja kita memilih porsi yang lebih hemat.


Roti yang kita pilih akan dibelah dan diberi isian. Selain memilih dari jenis menu yang ditawarkan, kamu juga bisa memilih opsi isian yang lainnya loh! Akangnya menawarkan untuk menambah isian mozarella, ohoho, tentu saja kita ambil, tapi nambah Rp5.000 sih. Kita juga tambah Egg Mayo yang harganya Rp7.000. Jika ingin menambah isian daging lain juga sebenarnya boleh saja loh. Diisi dengan udang pun ada. Tentu saja tapi kamu harus merogoh kocek lebih.
Pilihan sayur juga bisa kita kustomisasi. Karena istri saya tidak boleh makan sayuran mentah dahulu, maka isian rotinya hanya daging dan keju saja. Saya sendiri memilih untuk dicampur saja semua sayurnya. Isiannya ada selada, tomat, paprika, bawang bombay, acar timun, dan acar zaitun. Gak mau rugi, hehehe, tapi… ternyata ini adalah pilihan yang tidak tepat.
Ditonjok Sayur

Setelah memilih pilihan roti beserta isiannya, dan juga jajan cookiesnya yang terkenal itu, kami duduk di meja pojok dekat pintu masuk. Suasananya enak loh! Colokan yang tersedia juga sangat banyak. Cocok buat kamu yang ingin nongkrong atau mencari tempat kerja bagi yang tidak punya kantor seperti saya, hahaha.
Setelah menikmati momen sejenak, dan tentu saja foto-foto untuk kebutuhan dokumentasi di blog ini dong, kami pun menyantap roti tangkap ala amerika ini. Nyam.


Kesan pertama ketika rotinya digigit.
Asem
Wahaha! Pilihan semua sayur untuk dimasukkan ke dalam roti ternyata adalah hal yang salah. Acar timun dan zaitunnya lebih nonjok ketimbang rasa dagingnya. Alih-alih roti daging, yang terrasa adalah roti acar. Tsktsktsk. Tapi ini jadi tips sih, buat kamu yang ingin merasakan hidangan utamanya seperti isian daging atau boga bahari dari menu pilihan, kurangi acarnya! Kecuali kalau kamu memang penikmat acar sih ya.

Tapi overall enak kok. Dengan porsi segini kita sudah kenyang banget. Isiannya juga sangat banyak dan tumpah-tumpah. Memang tidak setumpah ruah luberger ya, tapi saat kita makan isiannya menetes-netes!
Oiya, kita juga tadi beli double chocolate cookies. Ternyata rasanya super duper manis. Kurang cocok bagi lidah saya, tapi teksturnya enak karena lembut dan chewy. Apa mungkin karena double chocolate ya jadinya rasanya sangat manis? Ada beberapa pilihan lainnya yang bisa kamu coba. Ada Oatmeal Raisin, Chocolate Chips, juga Whice Chips Macademia Nut.

Hedon
Untuk pengalaman makan roti tangkap dengan isian daging beragam rupa adalah sesuatu yang baru bagi saya. Ya… pernah sih di Roti John abang-abang pinggir jalan. Tapi untuk Subway ini kali pertama saya! Apakah rasanya enak? Enak dong. Apakah mau ke sini lagi? Mau, tapi ada tapinya. Jangan sering-sering! Lumayan mahal. Untuk makan berdua kita harus merogoh kocek Rp160.000. Aqua ukuran kecil saja harganya mahal nian. Belum saya biaya parkir ya. Bisa buat makan seminggu itu. Tapi kalau sekali-kali boleh lah. Mungkin harus dimaksimalkan jangan hanya sekedar makan dan pulang? Soalnya ada wifi gratis dan tempat nongkrong yang enak kan? Bisa jadi tempat coworking space biar tidak rugi hehehe.
